Kamis, 22 September 2016

“Hujan Doa Untukmu, Juga Kita”


https://iqbalarubi.files.wordpress.com/2014/04/00539-rain-hd-wallpapers.jpg
https://iqbalarubi.files.wordpress.com/2014/04/00539-rain-hd-wallpapers.jpg


Semoga Tuhan selalu menjagamu, hanya untuk aku. Doa itu telah menjadi keseharianku, bahkan sebelum waktu mengizinkan aku menemukanmu.

Malam ini, izinkan aku menulis sesuatu untukmu, laki-laki terhebatku.
Aku mengenalmu bukan baru kemarin, atau dua hari yang lalu. Aku mengerti banyak hal tentangmu, bahkan sesuatu yang tak terucap sekali pun.


Atas banyak hal yang mengatasnamakan kita, semoga aku dan kamu tidak pernah lelah memperjuangkannya. Aku percaya, bersama-sama kita sanggup melewatinya.

Tak perlu kita berdebat siapa yang paling beruntung sayang, sebab aku dan kamu disatukan untuk saling menyempurnakan.

Aku melengkapimu, kamu melengkapiku. Aku mendukungmu, kamu mendukungku. Aku mendoakanmu, kamu mendoakanku. Cinta adalah saling, bukan?
Juga tidak perlu kamu bertanya tentang siapa kita, sebab kita adalah rahasia semesta yang sulit diterjemahkan logika.

Satu semoga, semoga kita selalu terikat benang takdir yang sama.
Bagaimana pun perjalanan kita, harus kamu tahu, aku selalu berdoa untuk melewati banyak hari bersamamu. Aku ingin kita ada dalam suka duka yang bersama.

Terima kasih telah menjadi yang terbaik, bagiku satu, kamu, cukup.

Via : pena-kecil.tumblr.com

Sabtu, 17 September 2016

6 Nasehat Penuh Makna Imam Al-Ghozali

Pertama, Yang Paling Dekat Ialah Mati
Imam al-Ghazali pernah bertanya kepada murid – murid beliau tentang apa yang paling dekat dengan kita dalam kehidupan ini. Diantara murid – murid beliau ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam al-Ghazali kemudian menjelaskan bahwa yang paling dekat adalah “Mati”, karena mati itu Janji Allah yang pasti akan menimpa semua insan bernyawa.

Kedua, Yang Paling Jauh Adalah Masa Lalu
Kita mungkin berpikir yang paling jauh dari kita ialah bulan, matahari, dan bintang- bintang, tapi Imam al-Ghazali menjelaskan yang paling jauh adalah masa lalu, karena bagaimanapun caranya kita tidak bisa kembali ke masa lalu, karena itu jangan membanggakan kebaikan di masa lalu. Teruslah meningkatkan kebaikan untuk hari ini dan esok hari.

Ketiga, Yang Paling Besar Adalah Hawa Nafsu
Masalah paling besar yang harus kita hadapi ialah hawa nafsu. Acapkali Nafsu menjerumuskan manusia ke jurang nista hingga kehidupannya di dunia hancur, dan azab menunggu setelah kematian.

Keempat, Yang Paling Berat Adalah Menanggung Amanah
Tumbuh – tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mau menerima ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) didunia ini, tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT., sehingga menyebabkan manusia banyak masuk neraka karena tidak sangggu menanggung Amanah.

Kelima, Yang Paling Ringan Ialah Meninggalkan Sholat
Hanya karena kesibukan kecil, manusia rela meninggalkan sholat. Padahal shalat adalah tiang agama. Jika manusia hanya hidup untuk mencari makan dan kesenangan maka tidak ada bedanya manusia dengan binatang.

Keenam, Yang Paling Tajam Ialah Lidah
Dengan Lidah manusia menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya. Kita sering mendengar pepatah bijak mengenai bahaya lidah, yaitu: “Kalau pedang melukai tubuh ada harapan akan sembuh, tapi kalau lidah melukai hati kemana obat hendak di cari”

Semoga Bermanfaat...

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Popular Posts

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

About

Pengikut